Definisi Bahasa Jurnalistik
A. Bahasa Jurnalistik
Menurut Daryl L. Frazel dan George Tuck, dalam bukunya Principles of Editing A Comprehensive Guide and Jounalist (1996:122-123). Dalam Sumadiria ( 2006:3). Pembaca berharap, apa yang dibacanya dalam media massa adalah yang bisa dimengerti tanpa bantuan pengetahuan khusus. Pembaca berharap, wartawan dapat menjelaskan ilmu pengetahuan kepada mereka yang ukan ilmuwan, perihal hubungan-hubungan internasional kepada mereka yang bukan diplomat, dan masalah-masalah politik kepada para pemilih yang awan. (Dewabrata 2004:20).
Pengertian dan definisi bahasa jurnalistik harus tunduk kepada kaitan dan unsur-unsur pokok yang terdapat dan melekat dalam definisi jurnalistik. Bahasa jurnalistik yang baik ditengarai dengan kalimat-kalimat yang mengalir lancar dari atas sampai akhir, menggunakan kata-kata popular yang merakyat, akrab di telinga masyarakat sehari-hari, tidak menggunakan susunan yang kaku formal dan sulit dicerna. Susunan kalimat jurnalistik yang baik akan menggunakan kata yang pas untuk menggambarkan suasana serta isi pesannya. (Dewabrata, 2004:23).
Seorang jurnalis memiliki kemampuan dan keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu :
Keterampilan menyimak (Listening Skill)
Keterampilan berbicara (Speaking Skill)
Keterampilan membaca (Reading Skill)
Ketermpilan menulis (Writing Skill)
B. Fungsi Utama Bahasa
1. Alat menyatakan ekspresi diri
2. Alat komunikasi
3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial
4. Alat mengadakan kontrol sosial
C. Karateristik Bahasa Jurnalistik
1. Sederhana
2. Singkat
3. Padat
4. Lugas
5. Jelas
6. Jernih
7.Menarik
8. Demokratis
9. Populis
10. Logis
11. Gramatikal
12. Menghindari kata tutur
13. Menghindari kata dan istilah asing
14. Pilihan kata yang tepat
15. Menghindari kata atau istilah tehnis, sebagai contoh kata-kata atau istilah yang mudah dipahami oleh masyarakat
16. tunduk pada kaidah etika