Selasa, 08 Januari 2013

Corruption Teacher




ARIS SETIAWAN

Dari video yang berjudul Corruption Teacher dapat saya analisa bahwa penyampaian pesan yang langsung tersirat melalui bahasa non verbal. Cukup kita amati sekilas tercantum simbol-simbol seperti peta dunia di dinding kelas yang artinya korupsi ada di seluruh dunia, benda-benda yang terbakar, seperti uang, tas, kue dan lainnya menyatakan bahwa semua barang itu haram yang bukan milik guru tersebut. Ada banyak anak-anak yang terlibat dalam film pendek tersebut yang merupakan korban dari korupsi.
Korban bukan berarti dia yang di korupsi tetapi saya melihat bahwa guru inilah yang secara tidak langsung mengajarkan atau memberikan suatu contoh korupsi yang nanti dapat di tiru oleh anak-anak tersebut di masa depan, dan uang haram hasil korupsi itu mendarah daging bahkan saat hasil tersebut di pakai untuk menafkahi anak-anaknya dan di konsumsi oleh anak-anaknya.
Back sound dari film pendek ini juga di buat mencekam dan sesekali terdengar denting piano dan degupan yaang kencang yang seolah INI ADALAH SEBUAH PERINGATAN!
Jilbab yang di kenakan oleh guru tersebut merupakan tanda bahwa orang yang beriman dengan menutup auratnya pun, atau seseorang yang taat pun dapat melakukan korupsi baik secara sengaja ataupun tidak sengaja/ sadar atau tidak sadar.
Bahasa bukanlah medium transparan yang secara netral menggambarkan realitas. Meski sering diabaikan, sebenarnya bahasa berkait erat dengan kekuasaan. Meminjam pernyataan Ernest Cassirer, bahasa adalah karakter yang mendefinisikan manusia, karena manusia juga dikarakterisasikan oleh kreasi musik, seni, tari dan seluruh tingkat dari bentuk-bentuk simbolik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar