Kamis, 10 Januari 2013

EXO ; MAMA



 EYLEN ALVIONITA
Dalam hal ini saya akan membahas dan menganalisis tentang lagu, video klip Boyband korea baru yang sekarang cukup terkenal bernama EKO, boyband Korea Selatan yang dibentuk tahun 2012 dibawah manajemen SM Entertainment. Terdiri dari dua belas anggota yang dibagi dalam 2 sub unit EXO K (Korea) dan EXO-M (Mandarin). Sebelumnya saya tidak sadar ketika melihat video klip baru EKO yang berjudul MAMA, dan saya sering memutar video klip yang berjudul MAMA ini, setelah saya lihat begitu seksama banyak sekali unsur dan  banyak lambang dan simbol Illuminati dalam video klip nya tersebut, video klip ini narasinya dibuka dengan sebuah narasi monolog layaknya sebuah film fantasi.
Narasi ini menceritakan tentang the three of life (pohon kehidupan yang terbelah dua), dan akhirnya membentuk 2 dunia baru. Ini seperti analogi buat EKO-K dan EKO-M, kita kembali lagi kepada narasi video klip tersebut divideo klip menceritakan tentang pohon kehidupan, Dan saya analisis kembali narasi video klip ini, narasi pun berakhir dan barulah personil-personil EXO muncul, mengenakan jubah bertudung. Seraya mereka muncul, muncul pulalah simbol-simbol aneh yang saya tidak tahu itu simbol apa. Mereka berkumpul di satu lingkaran cahaya remang-remang, sambil bernyanyi, dengan wajah menghadap atas. Dari sini membuat saya semakin menarik untuk menganalisis lebih lanjut, pasalnya adegan itu seperti adegan pemujaan terhadap kuasa gelap. Kemudian, MAMA dalam Bahasa Korea berarti "Yang Mulia",dalam hal ini banyak sekali timbul pertanyaan siapakah “yang mulia “ tersebut ,apakah “Lucifer” , nah itu yang membuat semakin penasaran, dan ini sedikit gambar dalm video klip tersebut yang saya tunjukan lambang-lambang illuminati tersebut.


 


           Analisis teori yang saya gunakan teori hegemoni media, teori lebih menekankan ideologi itu sendiri, bentuk ekspresi, cara penerapan, dan mekanisme yang dijalankan untuk mempertahankan dan mengembangkan diri melalui kepatuhan para korbannya (terutama kelas pekerja), sehingga upaya itu berhasil mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka. penerapan hegemoni media agak sulit jadi hegemoni media sebagai secara perlahan-lahan memperkenalkan, membentuk, dan menanamkan pandangan tertentu kepada khalayak. Dalam hal ini, media massa merupakan memperkuat hegemoni dominan. Peranan media adalah membangun dukungan masyarakat dengan cara mempengaruhi dan membentuk alam pikiran mereka dengan menciptakan sebuah pembentukan dominasi melalui penciptaan sebuah ideologi yang dominan.
Menurut paradigma hegemonian, media massa adalah alat penguasa untuk menciptakan ketaatan. Memasuki abad ke 21, industri media tengah berada di dalam perubahan yang cepat. Kerajaan-kerajaan media mulai membangun diri dengan skala yang besar. Merger ataupun pembelian media lain dalam industri media terjadi di mana-mana dengan nilai perjanjian yang sangat besar. Semakin lama bisnis media semakin besar dan melibatkan hampir seluruh outlet media yang ada dengan kepemilikan yang makin terkonsentrasi.
Masyarakat mulai tenggelam dalam dunia yang dipenuhi oleh media.Everett M. Rogers dalam bukunya Communication Technology; The New Media in Society (dalam Mulyana, 1999), mengatakan bahwa dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi yaitu era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi dan era media komunikasi interaktif. Dalam era terakhir dikenal media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel,dan sebagainya Sedangkan Marshall McLuhan dalam bukunya Understanding Media B The Extensions of Man (1999), mengemukakan ide bahwa A medium is message. McLuhan menganggap media sebagai perluasan manusia dan bahwa media yang berbeda-beda mewakili pesan yang berbeda-beda. Media juga menciptakan dan mempengaruhi cakupan serta bentuk hubungan-hubungan dan kegiatan-kegiatan manusia. Pengaruh media telah berkembang dari individu kepada masyarakat.
Dengan media, setiap bagian dunia dapat dihubungkan menjadi desa globa,Hegemoni, menurut pandangan Gramsci (1971), tidak hanya menunjukkan dominasi dalam kontrol ekonomi dan politik saja, namun juga menunjukkan kemampuan dari suatu kelas sosial yang dominan untuk memproyeksikan cara mereka dalam memandang dunia. Jadi, mereka yang mempunyai posisi di bawahnya menerima hal tersebut sebagai anggapan umum yang sifatnya alamiah. Budaya yang tersebar merata di dalam masyarakat pada waktu tertentu dapat diinterpretasikan sebagai hasil atau perwujudan hegemoni, perwujudan dari penerimaan Akonsesual oleh kelompok-kelompok gagasan subordinat, nilai-nilai, dan kepemimpinan kelompok dominan tersebut. Menurut Gramsci, kelompok dominan tampaknya bukan semata-mata bisa mempertahankan dominasi karena kekuasaan, bisa jadi karena masyarakat sendiri yang mengizinkan
Keberadaan media dimana-mana dan juga periklanan telah mengubah pengalaman sosial dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Media merupakan unsur penting dalam pergaulan sosial masa kini. Kebudayaan masyarakat tidak terlepas dari media, dan budaya itu sendiri direpresentasikan dalam media. Sekarang ini eksploitasi pers dan media interaktif telah menuju ke arah penciptaan supremasi media yang mengancam keberadaan cara pandang objektif dan ruang publik. Hal ini sesuai dengan pandangan teori hegemoni; peran media bukan lagi sebagai pengawas (watchdog) pemerintah, tetapi justru menopang keberadaan kaum kapitalis dengan menyebarkan pemikiran-pemikiran mereka.
Singkatnya hegemoni dapat dikatakan sebagai reproduksi ketaatan, kesamaan pandangan, dengan cara yang lunak. Lewat media massa lah hegemoni dilakukan. Media secara perlahan-lahan memperkenalkan, membentuk,dan menanamkan pandangan tertentu kepada khalayak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar