Senin, 15 Juni 2015

Media dan Industri



Didalam manajemen media massa kita mempelajari tentang bagaimana sebuah media menggunakan manajemen dalam mengatur dan mengelola media massa. Dalam prosesnya manajemen ini mengatur bagaimana sebuah media itu hidup dan berlangsung, didalamnya kita mengenal istilah planning atau perencanaan, organizing atau pengorganisasian, controlling atau mengontrol, dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan didalam menjalankan sebuah media massa ini.
Media massa seperti yang kita ketahui adalah sebagai sebuah sarana penyebarluasan informasi. Kita mengakses dan mendapatkan berita serta informasi, semuanya itu berasal dari media massa. Kehadiran media massa saat ini agaknya sudah menajdi bagian yang sangat penting bagi masyarakat mayoritas. Apalagi jika dilihat pada kenyataan saat ini bahwa diera revolusi informasi yang terjadi sekarang masyarakat seakan semakin hari makin haus akan informasi.
Keinginan masyarakat dalam menerima dan mendapatkan informasi memang merupakan suatu hal yang sangat wajar karena memang dijaman sekarang berita adalah sangat penting, untuk mengetahui segala perkembangan yang ada dan melihat bagaimana dunia berjalan bahkan berubah, sebagai contoh kita tidak perlu pergi langsung ke India untuk melihat kejadian dimana suhu udara disana meningkat drastis dan mengakibatkan kamatian pada beribu manusia disana, hal ini tidak lain dan tidak bukan karena kita bisa melihat dan menyaksikan pemberitaan tersebut melalui media massa yang dapat kita akses dengan mudah.
Media massa saat ini semakin mudah diakses oleh siapa saja. Dari yang muda sampai yang tua. Tidak ada batasan umur didalam mengakses berita dan dapat dikatakan bahwa berita sudah mendarah daging ditengah masyarakat saat ini. Oleh karena itu rasanya tidak salah apabila dikatakan bahwa media massa mampu mengubah dan membentuk opini tertentu dikalangan masyarakat karena intensitasnya dalam  penyampaian informasi yang diberikan.
Keadaan yang demikian menurut saya cukup mengkhawatirkan dan menantang disaat yang bersamaan. Mengkhawatirkan karena apabila pemberitaan yang sarat akan kepentingan itu disebarluaskan kepada masyarakat yang tidak mampu menyaring dan membedakan mana berita yang bisa dipercaya dan mana yang tidak, maka persepsi yang akan diterima dan diproses oleh masyarakat tersebut akan menjadi kacau dan bahkan salah. Dilain sisi bisa juga menjadi menantang karena dengan mengetahui kondisi sekarang ini maka masyarakat dituntut untuk menjadi lebih cerdas lagi didalam memilih dan menggunakan media sehingga tingkat kedewasaan masyarakat didalam memilih dan menentukan media mana yang ia anggap mampu memenuhi kebutuhannya akan informasi menjadi lebih baik lagi.
Media massa yang saat ini sudah berada ditengah-tengah masyarakat keberadaannya tidak bisa dipandang sebelah mata lagi karena memang sudah sangat penting dan pengaruhnya juga sangat besar. Yang masyarakat perlu tahu mungkin adalah kenyataan bahwa media massa saat ini tidak lagi hanya berperan sebagai institusi yang menyebarluaskan dan mempublikasikan informasi, akan tetapi media massa juga telah berperan sebagai penyampai pesan langsung kepada masyarakat. Contohnya ketika media massa memberitakan informasi seperti “suami hajar istri sudah biasa, tapi istri menghajar suami ini baru luar biasa”. Jika dilihat sekilas memang tidak ada yang janggal dari pemberitaan tersebut, akan tetapi jika dianalisis lebih jauh maka akan terlihat bahwa media mencoba menanamkan nilai-nilai tertantu kepada masyarakat bahwa memang kalau suami menghajar istri sudah merupakan hal yang biasa dan tidak perlu dipermasalahkan, akan tetapi jika suami dihajar istri baru perlu dipertanyakan. Padahal, yang namanya dihajar tidak pernah biasa, melukai seseorang apalagi seorang perempuan bagaimana mungkin dianggap sebagai hal yang biasa, nilai-nilai yang salah inilah yang harusya lebih kita perhatikan agar tidak menjerumuskan kita pada perspektif yang tidak baik dikarenakan oleh pemberitaan media.
Hal yang demikian itu karena peran media yang berada pada posisi sebagai institusi dan industri. Jika dilihat dari sisi institusi maka media massa adalah lembaga yang sah dihadapan hukum Indonesia dan memiliki hak-hak dan kewajiban tertentu. Sedangkan jika dilihat melalui perspektif industri, maka media massa adalah sarana lapangan pekerjaan, barang, jasa dan mampu membangkitkan industri lainnya yang berhubungan.
Media sebagai industri ini memang merupakan sebuah hal yang baik apabila dilihat dari aspek memberikan lapangan pekerjaannya. Bayangkan saja berapa banyak media massa yang ada di Indonesia pada saat ini, dan berapa banyak pekerja yang bekerja didalam media massa tersebut dari wartwan sampai pemimpin redaksi, tentu sangat banyak, dan pada kenyataan ini memang benar bahwa media massa merupakan lapangan pekerjaan yang sangat menggiurkan dan hampir semua orang bisa masuk dan bekerja dimedia massa selama ia memiliki apa yang kita sebut dengan sense of news.
Namun, yang menjadi masalah adalah apabila media dan Industri ini menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi masyarakat. Yang saya maksud adalah ketika media massa tidak lagi digunakan sebagai sarana penyebarluasan informasi semata, akan tetapi banyak kepentingan-kepentingan terselubung yang mencoba menyelinap masuk ditengah-tengah masyarakat dan mengakibatkan hal-hal yang tidak kita inginkan.
Contoh realnya adalah keadaan media massa saat pemilihan calon presiden beberapa waktu yang lalu, pada saat penghitungan cepat atau quick count, seperti yang sama-sama kita tahu bahwa beberapa media besar di Indonesia menampilkan hasil yang berbeda-beda mengenai hasil quick countnya. Tentu hal ini membuat masyarakat menjadi bingung untuk memilih dan mempercayai media massa yang mana, karena masing-masing media mengklaim bahwa hasil medianyalah yang paling benar dan hasil media yang lain adalah salah. Masalah ini mungkin dan bisa saja menjadi persoalan besar yang akhrinya dapat melahirkan sebuah disintegrasi bangsa bahkan “peperangan” yang sama sekali tidak kita inginkan.
Hal ini tentu tidak bisa kita anggap sepele karena ini menunjukkan bagaimana belang dan cacatnya media massa kita pada saat ini. Kenyataan bahwa media massa kini bukan lagi sebagai jembatan antara informasi kepada masyarakat, akan tetapi jembatan kepentingan-kepentingan pribadi dan kelompok yang disuntikan secara paksa kepada masyarakat.
Fenomena ini juga terkait dengan kenyataan bahwa media dan industri ini semakin memperkuat konglomerasi media yang terjadi saat ini. Konglomerasi media adaslah keadaan dimana para pemiliki media menggunakan medianya sebagai sarana penyebar kepentingannya sendiri. Dan media bukan lagi sebagaimana mestinya, namun sudah menjadi sebuah industri ekonomi yang menghasilkan keuntungan dan industri yang melahirkan calon-calon pemimpin yang berhubungan dengan politik.
Hal inilah yang tidak boleh kita pungkiri terjadi ditengah-tengah kita saat ini. Sehingga media dan Industri ini selain mungkin memang membawa dampak yang kurang mengenakkan untuk masyarakat karena banyak sekali informasi-informasi yang disebarluaskan hanya diperuntukkan untuk kesenangan dan kepentingan beberapa orang saja, namun juga menjadikan masyarakat lebih cerdas dan lebih bijaksana lagi didalam memilih dan menggunakan media massa.
Tantangan yang tengah dihadapi masyarakat saat ini memang bukanlah tantangan yang mudah, karena memang pada kenyataannya yang kuat dan memiliki medialah yang berkuasa. Namun harus selalu kita ingat bahwasanya semua hal pasti memiliki dua sisi, yaitu sisi negative dan sisi positif, yang buruk dan yang baik. Tinggal masing-masing dari kita menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan ini dengan menanamkan nilai-nilai pribadi kita yang akan meloloskan kita dari pemanfaatan yang sebagaian orang coba lakukan, sehingga media dan industry ini terlepas dari berbagai dampak negatifnya mampu membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar