Kamis, 10 Januari 2013

“BUMI CINTA karya HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY”




Dita Kurmala Sari

Novel ini menceritakan tentang seorang Santri Salaf, bernama Muhammad Ayyas yang hidup di negeri Paling menjunjung tinggi Seks Bebas dan Pornografi, yaitu RUSIA. Dinegeri yang bebas itu Ayyas teruji iman nya akan kecantikan nonik muda Moskwa yang bernama Linor. Dalam perjalanan hidupnya di negeri yang serba Bebas itu, Ayyas selalu berusaha untuk tetap menjadi santri yang teladan dan selalu mengingat pesan Kiai Lukman hakim, yang mengatakan “ingatlah nak, Kecantikan wanita itu yang menjadi sebab para santri dan satria agung batal bertapanya!”.
Dinegeri yang bebas itu kebanyakan penduduknya berkaum komunis dan tidak memiliki agama. Semua norma-norma yang terdapat dalam sebuah agama, tidak pernah diterapkan dinegara itu. Dan dinegara itu semua bebas melakukan Pornografi dan Seks Bebas.  Ayyas pun selalu menjalankan ibadahnya walaupun terkadang banyak sekali godaan yang datang menerpanya. Dan pada akhirnya, Kekuatan Iman Ayyas pun membuahkan hasil. Linor yang awalnya seorang gadis Rusia yang sangat membenci ISLAM dan bahkan menjadi mata-mata kaum komunis ternyata memiliki ibu Kandung yang berwarganegara Palestina. Dan akhirnya Linor mengucapkan dua kalimat Syahadat karena ia bermimpi bertemu ibunya yang sudah mati syahid ketika berangkat ke Berlin.
Ayyas pun berlinang airmata ketika Linor menceritakan semua proses penemuan hidayahnya. Setelah masuk Islam Linor pun mengubah namanya menjadi Sofia yang merupakan salah satu nama istri Baginda Rasulullah Muhammad Saw. Dia pun menutup semua auratnya dan sangat terlihat cantik dan bersinar.
Sayangnya, Kebahagiaan yang dirasakan oleh Ayyas tidak berlanjut hingga seterusnya, hal itu dikarena kan Sofia ditembak mati oleh para kaum komunis yang menganggap Sofia telah menghianati mereka. Dan pada saat itu adalah saat dimana Ayyas ingin melamar Sofia. Allah selalu memberikan cobaan yang cukup besar terhadap semua kaumnya, akan tetapi Allah tidak akan memberikan cobaan yang melalui batas dari tingkat keimanan manusia. Ayyas pun mencoba bersabar dan lebih beristigfar, karena semua takdir yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah J
Dalam novel ini menurut saya terdapat sebuah teori. Yaitu Teori Durkheim.  Emile Durkheim adalah tokoh yang sering disebut sebagai eksemplar dari lahirnya teori fungsionalisme. Ia anak seorang rabi Yahudi yang lahir di Epinal, Perancis timur, tahun 1858. Namun Durkheim tidak mengikuti tradisi orang tuanya untuk menjadi rabi. Ia memilih menjadi Katholik, namun kemudian memilih untuk tidak tahu menahu (agnostic) tentang Katholikisme. Ia lebih menaruh perhatian pada masalah moralitas, terutama moralitas kolektif.
Durkheim dalam bidang metodologi menulis The Rule of Sociological Method yang diterbitkan tahun 1895. Tahun 1897 Durkheim menjadi guru besar di Bordeaux. Karya Durkheim lain yang berpengaruh dalam ilmu sosiologi adalah The Elementary Forms of Religious Life yang terbit tahun 1912. Pemikiran Durkheim secara umum memberikan landasan dasar bagi konsep-konsep sosiologi melalui kajian-kajiannya terhadap elemen-elemen pembentuk kohesi social, pembagian kerja dalam masyarakat, implikasi dari formasi social baru yang melahirkan gejala anomie, dan nilai-nilai kolekltif, termasuk juga tentang aksi dan interaksi individu dalam masyarakat. Inilah yang menjadi dasar Durkheim mengembangkan sosiologi dalam bidang social keagamaan dan politik.
Dimana Emile Durkheim mengatakan bahwa masyarakat adalah solidaritas mekanik, yaitu masyarakat yang ditandai oleh ikatan sosial yang didasarkan pada persepsi bahwa mereka adalah sama dan memiliki rasa kebersamaan yang kuat. Dalam masyarakat ini, orang sering terlibat dalam kegiatan bersama dan menghayati pola hidup dan kebudayaan yang sama. Norma-norma dan nilai-nilai di dalam kehidupan bersama dihayati dan dipegang serta dipelihara oleh tiap-tiap anggota.
Sebagai Contoh, ketika Ayyas memilih Rusia sebagai Negara yang akan di huni nya. Dimana Negara itu memiliki pertentangan dengan norma yang di anut oleh Ayyas, akan tetapi Ayyas tetap menjalani rutinitas pekerjaannnya seperti biasa dan beradaptasi dengan warga negara Rusia dengan baik.
Perhatian Durkheim yang utama adalah bagaimana masyarakat dapat mempertahankan integritas dan koherensinya di masa modern, ketika hal-hal seperti latar belakang keagamaan dan etnik bersama tidak ada lagi. Untuk mempelajari kehidupan sosial di kalangan masyarakat modern, Durkheim berusaha menciptakan salah satu pendekatan ilmiah pertama terhadap fenomena sosial. Bersama Herbert Spencer Durkheim adalah salah satu orang pertama yang menjelaskan keberadaan dan sifat berbagai bagian dari masyarakat dengan mengacu kepada fungsi yang mereka lakukan dalam mempertahankan kesehatan dan keseimbangan masyarakat – suatu posisi yang kelak dikenal sebagai fungsionalisme. Durkheim juga menekankan bahwa masyarakat lebih daripada sekadar jumlah dari seluruh bagiannya.
Jadi berbeda dengan rekan sezamannya, Max Weber, ia memusatkan perhatian bukan kepada apa yang memotivasi tindakan-tindakan dari setiap pribadi (individualisme metodologis), melainkan lebih kepada penelitian terhadap "fakta-fakta sosial", istilah yang diciptakannya untuk menggambarkan fenomena yang ada dengan sendirinya dan yang tidak terikat kepada tindakan individu. Ia berpendapat bahwa fakta sosial mempunyai keberadaan yang independen yang lebih besar dan lebih objektif daripada tindakan-tindakan individu yang membentuk masyarakat dan hanya dapat dijelaskan melalui fakta-fakta sosial lainnya daripada, misalnya, melalui adaptasi masyarakat terhadap iklim atau situasi
Memikir negara memiliki pengertian pertukaran antara dua lingkup yang berbeda, yaitu negara dan masyarakat. Kehidupan mental organ pemerintahan terorganisasi dan tersentralisasi. Kehidupan psikis negara ditandai dengan kejelasan, "sadar" dan menjadi penguasa terhadap dirinya sendiri. Sedang kehidupan psikis masyarakat bersifat ganda.di setiap unit sosial ada mitos-mitos, dogma dan kepercayaan-kepercayaan yang tersebar dan diwariskan, juga tradisi-tradisi historis dan moral yang membentuk representasi bersama ke seluruh anggota kesatuan sosial, aliran-aliran sosial yang lahir, tersebar dan lenyap, yang segera diganti oleh yang lain. Semua ini bersirkulasi di antara individu-individu yang membentuk kelompok politik, di antara milieu-milieu yang membentuknya, dan di antara organ-organ yang membangunnya. kologis tertentu.

2 komentar: